Kamis, 23 Juli 2009

Jenis - Jenis LAN Card

a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA



a. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jarinagn (LAN Card) ISA dengan konektor BNC

Rabu, 22 Juli 2009

Jenis - Jenis LAN Card

NIC ( Network Interface Card ) gambar: NIC

Kartu jaringan (Inggris: network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.

Macam NIC adalah :

1. NIC fisik
Umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:

* Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).

* Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel).

NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi.

2.
NIC Logis
NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.

kegiatan kbm hari rabu 22 Juli 2009

hari ini saya melakukan
. crreamping kabel
creamping kabel ke computer ke switch masing-masing
3 kabel utp yg harus saya creamping
Pertama saya potong kabel utp
lalu saya mulai mengurutkan warna kabel tersebut
kabel yg harus saya buat dengan straight
Urutan warna kabel straight:
. putih orange
. orange
. putih hijau
. biru
. putih biru
. hijau
. putih coklat
. coklat
Setelah semua urutan warna sudah benar dan sudah lurus,,,
masukkan ke dalam RG- 45
settelah itu saya cream menggunakan tool creamping
baru sya cek dengan tester,
walaupun sya mengerjakan hanya sendiri dalam kelompok saya,,
yg penting sya dapat crreamping cable,,,
setelah 2 jam berlalu hanya untuk creamping cable,,

saya mencoba mengecek computer saya
di kelompok 6 ada 3 computer
pc pertama hidup
pc kedua hidup tetapi eror
pc ketiga belum hidup baru ada monitor dan cpu,,,

saya meminta bantuan kepada erlina,,
ternyata harddisk harus di ganti,,,]
ya saya ganti harddisk,,lalu saya instal ulang,,

sambil menungu instal pak dermawan menyuruh kita untuk browsing,,,
,,,

itulah pekerjaan pembelajaraan hari ini....

Minggu, 19 Juli 2009

ROUTER,SWICTH,HUB,BRIDGE

HUB

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star,
hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam
hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada
jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga
hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada
jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau
hub lain. Sebagian hub -- terutama dari generasi yang lebih baru -- bisa ditumpuk
(stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan
maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa
ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan
antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan
unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software --
sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya
memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang
membentuk jaringan hub disebut sebagai "shared Ethernet." Pada jaringan terbagi
seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth
jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan
pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua
komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan
oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub -- namanya repeater.
Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak
yang lebih jauh.


iv) Bridge & Switch
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah.
Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet)
atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node
yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintasdata yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge
menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak;
jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa
mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen. Switch yang
dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada
dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-andforward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika
sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum
meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima
dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang
diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan
switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak
mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward
ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga
bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-andforward.
Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network."
Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari
sejumlah switch yang saling terhubung disebut "collapsed backbone." Saat ini banyak
orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan
Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch
10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke
komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.


v) Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya,
router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat
alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk
menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router
bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang
ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen
lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda
menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain.
Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang posisi setiap komponen, silakan melihat
diagram. Anda juga bisa membaca buku-buku yang lebih lengkap mengenai jaringan
komputer dan cara membangunnya.

Kamis, 16 Juli 2009

jenis pengkabelan pada LAN

1. RJ 45 Connector

RJ 45 Connector ini sebagai konektor yang akan di tancapkan pada LAN Card di CPU di ujung yang satu dan pada switch hub pada ujung tang lainnya.




2. Kabel UTP Cat 5

Kapbel yang di gunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan. Gunakan UTP Cat 5 untuk jaringan berkecepatan 100 Mbps.




3. Crimping Tool

Tang Crimping ini di gunakan untuk pemasangan konector RJ 45 dengan kabel UTP.




4. LAN tester
Digunakan untuk memeriksa hasil pemasangan konektor dengan kabel. Sehingga bisa mengetahui kabel yang sudah di pasang conector berfungsi atau tidak.




5. Switch Hub
Switch hub ini di gunakan untuk menghubungkan banyak komputer ke dalam suatu jaringan. Semakin banyak komputer yang akan di hubungkan jadi pilihlah switch hub yang banyak port nya juga. Ada beberapa type hub berdasarkan jumlah port nya. Yaitu hub dengan 5 Port, 8 Port, 16 Port, 24 Port, 48 Port.




6. Klem kabel
Ini di gunakan untuk merapikan kabel jika kabel akan di tempel di dinding.




jika sudah siap semua (alat dan bahan), sekarang mulai teori pengkabelannya. :)
Ada dua macam type pengkabelan pada jaringan LAN. Yaitu Straight dan Cross.

Straight

Pengkabelan jenis ini digunakan untuk menghubungkan banyak (lebih dari 2) komputer, dan melewati Switch Hub untuk koneksi antar komputer. Jadi jika Anda mempunyai 3 komputer yang ingin di hubungkan satu sama lain, anda harus menggunakan pengkabelan jenis ini dan membutuhkan Switch hub sebagai terminal.

Pada type ini susunan kabel pada ujung satu dengan ujung lainnnya harus sama. Dengan standard peletakan warna kabel seperti yang di tunjukkan pada gambar disamping. Susunannya mulai dari kiri yaitu warna Putih Oranye (PO), Oranye (O), Putih Hijau (PH), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Coklat (PC), Coklat (C). Dan pada ujung yang satunya susunan nya juga sama.

Cross

Untuk pengkabelan jenis ini, digunakan hanya untuk menghubungkan 2 komputer saja. Jadi untuk menghemat, kita tidah perlu membeli switch hub lagi untuk menghubungkan 2 komputer. Cukup menggunakan kabel jenis ini, 2 komputer kita sudah bisa terhubung.

Susunan pengkabelannya standard bisa di lihat seperti gambar di samping, yaitu pada ujung yang satu dimulai dari kiri dengan warna Putih Hijau (PH), Hijau (H), Putih Oranye (PO), Biru (B), Putih Biru (PB), Oranye (O), Putih Coklat (PC), Coklat (C). Dan pada ujung yang lainnya yaitu Putih Oranye (PO), Oranye (O), Putih Hijau (PH), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Coklat (PC), Coklat (C). Untuk mengingatnya lebih mudah, bisa dengan nomor urutnya saja. yaitu penukaran posisi berikut

PO 1 ----- 3 PH
O 2 ----- 6 H
PH 3 ----- 1 PO
B 4 ----- 4 B
PB 5 ----- 5 PB
H 6 ----- 2 O
PC 7 ----- 7 PC
C 8 ----- 8 C

Teori pengkabelan sudah selesai, sekarang saatnya untuk memasukkan susunan kabel tersebut pada RJ 45 Connector. Lalu gunakan crimping tool (tang crimping) untuk menyatukan kabel dengan rj 45 connector tersebut. Jika sudah cobalah terlebih dahulu kabel tersebut sebelum di tancapkan pada CPU dan Switch HUB. Jika kabel sudah OK, saatnya anda untuk mengkonfigurasi komputer anda (IP Addressing) supaya komputer anda bisa benar benar terhubung.

7 layer osi dan 4 tcp/ip

Standar ISO untuk OSI Layer networking:
1.Physical Layer
Berhubungan dengan kabel dan media fisik lainnya yang menghubungkan satu peralatan jaringan computer dengan jaringan computer lainnya.
Lapisan ini juga berhubungan dengan sinyal-sinyal listrik, sinar maupun gelombang yang digunakan untuk mengirim data.
Pada lapisan ini juga dijelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh sebuah media fisik jaringan komputer.
Pada layer ini juga diatur bagaimana cara melakukan collision control.

2.Data Link Layer
Pada sisi pengirim lapisan ini mengatur bagaimana data yang dikirim diubah menjadi deretan angka 1 dan 0 dan mengirimkannya ke media fisik lainnya.
Sedangkan pada sisi penerima data 1 dan 0 yang diterima oleh media fisik akan dirubah menjadi data yang lebih berarti.
Pada lapisan ini juga diatur bagaimana kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi ketika transmisi data diperlukan.
Lapisan ini memiliki bagian Media Access Control (MAC) yang mengatur bagaimana sebuah peralatan dapat menerima akses Logical Link Control (LLC) yang bertanggung jawab atas singkronisasi frame, flow dan pengaturan error.
Secara keseluruhan Data Link bertanggung jawab terhadap koneksi node satu ke node yang lainnya dalam komunikasi data.

3.Network Layer
Lapisan network bertanggung jawab terhadap koneksi dari pengirim sampai penerima.
Lapisan ini akan menterjemahkan alamat logic sebuah host menjadi sebuah alamat fisik.
Lapisan ini juga bertanggung jawab bagaimana untuk mengatur rute yang dilalui sebuah paket yang dikirim agar data dapat sampai ketujuan.
Jika dibutuhkan penentuan jalur yang akan dilalui sebuah paket maka router akan menentukan jalur terbaik untuk paket tersebut.
Penentuan jalur yang dilalui paket ini dapat diatur secara static maupun dinamic.

4.Transport Layer
Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan konksi yang bebas tanpa gangguan.
Ada dua jenis komunikasi data jaringan computer yaitu: Connection Oriented dan Connectionless.
Pada Connection Oriented data dipastikan sampai tujuan tanpa ada gangguan sedikitpun juga.
Apabila ada gangguan maka data akan dikirim kembali.
Pada Connectionless tidak ada mekanisme yang diberikan apakah data yang dikirim telah diterima dengan baik.
Biasanya lapisan yang seperti Connectionless mengubah layanan sederhana dari lapisan network menjadi lebih lengkap bagi lapisan diatasnya. Misalnya pada lapisan ini disediakan fungsi control transmisi yang tidak dimilik oleh lapisan bawahnya.

5.Session Layer
Lapisan ini bertanggung jawab untuk membangun, memelihara, dan meutuskan koneksi antar application.
Pada kenyataanya lapisan ini sering digabungkan dengan application layer.

6.Presentation Layer
Agar seluruh aplikasi jaringan computer yang ada didunia dapat saling terhubung. Seluruh aplikasi tersebut harus mempergunakan format data yang sama.
Lapisan ini bertanggung jawab atas bentuk format data yang akan digunakan dalam melakukan komunikasi.
Pada kenyataanya lapisan ini pula sering digabungkan dengan application layer.

7.Application Layer
Lapisan ini adalah dimana interaksi dengan pengguna dilakukan.
Pada lapisan inilah semua program jaringan computer berupa aplikasi seperti browser dan email client dijalankan.
Namun pada akhirnya impplementasi dari OSI layer tidak terlalu digunakan karena sangat kompleks dan banyaknya duplikasi tugas dari setiap lapisan. Lapisan OSI digunakan hanya untuk referesi saja. Lapisan jaringan computer yang banyak digunakan adalah TCP/IP layers.

TCP/IP layers yang terdiri dari empat lapisan:
1.Link Layer (Pada layer OSI 1 dan 2)
Contoh dari lapisan ini adalah Ethernet, Wi-Fi, Implementasi uuntuk lapisan ini biasanya terletak pada device driver ataupun chipset firmware.
2.Internetwork layer (Pada layer OSI 3)
Seperti halnya pada rancangan awal Network OSI Layer.
Lapisan ini bertanggung jawab atas sampainya sebuah paket ketujuan melalui sebuah kelompok jaringan komputer.
Untuk lapisan Internetwork TCP/IP Layer memiliki tambahan fungsional yaitu mengatur bagaimana sebuah paket akan sampai tujuan untuk beberapa kelompok jaringan jika dibutuhkan.
3.Transport Layer (Pada layer OSI 4 dan 5)
Contoh dari lapisan ini adalah TCP, UDP, dan RTP.
4.Application Layer (Pada layer OSI 5 sampai 7)
Contoh dari lapisan ini adalah HTTP, FTP, dan DNS.